Senin, 18 Mei 2009

Sejarah Monografi Negara Guinea

Guinea merupakan negara kecil yang terletak di Afrika Barat, yang semula negara Guinea ini dikenal dengan sebutan Guinea Perancis. Guinea beribukota di Conakry, Conakry adalah ibukota sekaligus kota terbesar Guinea. Penduduknya berjumlah 731.000 jiwa dipenghujung tahun 1988 dan 2.000.000 jiwa pada tahun 2007. Kota ini merupakan pusat ekonomi terbesar di Guinea. Terletak di pelabuhan Samudra Atlantik. Kota ini diambil dengan nama "Cona", merupakan industri anggur dan keju oleh Penduduk Baga, dan "nakiri", biasanya disebut selain di tepi sungai (http://id.wikipedia.org/wiki/Conakry).

Selain itu, nama Guinea juga digunakan untuk sekitar daerah yang daerahnya kebanyakan menempati pantai barat Afrika di selatan Gurun Sahara dan di utara Teluk Guinea. Nama ini berasal dari bahasa Berber yang kurang lebih membawa pengertian 'tanah orang hitam'. Guinea bermakna "wanita/isteri" dalam bahasa Susu, salah satu bahasa yang paling banyak digunakan di negara ini. Kadang Guinea juga dipanggil dengan sebutan Guinea-Conakry untuk membedakannya dengan Guinea-Bissau (yang mempunyai ibu negara di Bissau).

Sejarah singkat negara Guinea

Daerah yang kini dipanggil Guinea merupakan sebuah negara bagian yang berbentuk Republik sehingga sering disebut dengan "Republik Ghana" pada sekitar tahun 900 Masehi. Hal ini disusul oleh kerajaan Sosso pada abad ke-12 dan ke-13. Republik Mali bangkit untuk berkuasa di daerah ini selepas Pertempuran Kirina pada tahun 1235, dan menjadi makmur sehingga dilemahkan oleh masalah-masalah dari dalam. Sehingga akhirnya, negara-negaranya merampas kekuasaan pada abad ke-15. Salah satunya, Songhai, yang kemudian menjadi Republik Songhai, dan mengatasi pendahulu-pendahulunya dari segi daerah dan kekayaan, tetapi ia juga menjadi korban pertengkaran dalam perang saudara, dan akhirnya digulingkan dalam Pertempuran Tondibi pada tahun 1591.

Sehingga kemudian, daerah Guinea terpecah-belah menjadi sebuah negara Islam yang berdiri pada abad ke-18 dimana membawa sedikit kestabilan pada daerah ini. Satu lagi peristiwa yang penting ialah datangnya orang-orang Muslim Fulani di daerah tanah tinggi Fuuta Jalloo pada awal abad ke-18.

Orang-orang Eropa yang pertama datang ke daerah ini pada zaman Penemuan-penemuan Portugis yang memulai perdagangan sejak abad ke-15. Guinea saat ini merupakan sebuah tanah jajahan oleh Negara Perancis pada tahun 1890, dengan Noël Balley sebagai gubernur pertama dan Pulau Tombo sebagai ibu negaranya. Pada tahun 1895, negara ini digabungkan ke dalam Afrika Barat Perancis.

Pada 28 September 1958, di bawah arahan Charles de Gaulle, Perancis mengadakan sidang referendum tentang konstitusi baru dan penciptaan dari Republik Kelima. Saat itu, semua koloni hadir kecuali Aljazair yang secara hukum langsung bagian dari Perancis. Pada sidang referendum diajukan oleh Perancis dua pilihan yaitu antara kemerdekaan segera atau mempertahankan status mereka sebagai kolonial. Dengan demikian, Guinea yang pertama kali menjadi koloni Perancis Afrika untuk mendapatkan kemerdekaannya. Guinea pula yang menjadi satu-satunya derah jajahan yang tidak ingin menjadi wilayah administratif Perancis seberang lautan. Setelah merdeka Guinea menjadi Republik dengan kekuasaan terpusat. Presiden pertamanya, yang terpilih untuk masa jabatan tujuh tahun, adalah Sekou Toure. Kemudian Ia juga terpilih lagi sampai masa jabatan ke-4 tahun 1981.

Setelah kemerdekaan, Guinea diperintah oleh seorang yang berkarakter pemerintahan diktator yaitu Ahmed Sékou Touré. Touré pada umumnya mengejar dasar-dasar ekonomi sosialisme dan menumpas pemberontakan serta kebebasan berpendapat, tanpa banyak mengambil tentang hak asasi manusia. Selepas kematiannya pada tahun 1984, Lansana Conté mengambil alih kuasa dan dengan segara, mengubah dasar-dasar ekonomi tetapi mengekalkan cengkaman kuasa yang ketat. Pemilu Raya pertama kali diadakan pada tahun 1993, akan tetapi keputusannya dari hasil pemilu merupakan keputusan yang sering menimbulkan permasalahan. Conté sering dikritik pada penerapan program kerja dibidang ekonomi negara.

Usaha Sekou Toure (1968) saat masa pemerintahanya, yaitu ingin mencoba bersatu dengan Mali. Namun hubungannya dengan negara ini dengan negara lainya silih berganti hangat-dingin sampai akhirnya, Guinea dikucilkan dari pergerakan politik Afrika. Namun kadang hubungan dengan organisasi persatuan Afrika kemudian membaik. Akan tetapi pandangan ekstern Toure sering kali mengurangi pengaruh Guinea dalam organisasi itu. tetapi pada tahun 1984, Ia meninggal karena menderita sakit setelah memerintah selama 26 tahun. Setelah kepergianya Sekou Toure digantikan oleh Brigadir Jendral Lansana Conte yang memerintah sampai saat ini.

Keadaan geografi negara Guinea

1. Luas

Seluruh daratan negara Guinea yaitu sekitar 245,857 km², topografinya yang sangat bervariasi sehingga daerah Guinea ini meliputi areal sepanjang 50 hingga 100 Km menjorok masuk kepedalaman. Negara-negara perbatasan Guinea yaitu meliputi pantai Gading (Bronze Coast), Guinea-Bissau, Liberia, Senegal, Sierra Leone. Akan tetapi negara Guinea ini masih terbagi lagi menjadi empat derah yang paling utama, yaitu:

· Maritim di Perancis Guinea-La Guinea Maritim yang meliputi 18% dari negara

· Mid-Guinea-La di Perancis Moyenne-Guinea yang meliputi 1/5 negara

· Atas-Guinea di Perancis-La Haute-Guinea yang meliputi 41% negara

· Hutan yang terdapat di Perancis Guinea-Guine dimana keduanya adalah daerah pegunungan dan hutan

Selain itu, negara Guinea juga merupakan sumber untuk sungai-sungai Niger, Gambia, dan Senegal, serta banyak sungai yang mengalir ke laut di sebelah barat banjaran di Sierra Leone dan Pantai Ivory.

Puncak tertinggi di Guinea ialah Mont Nimba pada ketinggian 5,748 kaki (1,752 meter) tingginya. Meskipun daerah Nimba Massif di Guinea dan Pantai Ivory merupakan Simpanan semula Jadi Tegas UNESCO, daerah yang konon dipanggil Tulang Belakang Guinea ini mampu ke Liberia dan telah menjalankan program pemecahan masalah seperti; kerusakan yang diakibatkan oleh dampak global warming di 7.32.17 U dan 8.29.50 B.

2. Iklim

Negara Guinea, merupakan negara yang beriklim tropis basah. Curah hujan yang banyak dengan hutan lebat. Serta daerahnya yang bermuara hutan bakau dan berawa. Selain itu, di bagian timur daerah pantai, terletak daerah Fauta Djallon yang berbukit-bukit. Karena merupakan daerah sabana, di wilayah ini banyak diternakkan sapi dan domba. Sedangkan wilayah bagian tenggara adalah daerah pegunungan dan berhutan lebat. Gunung Nimba (2000 m), yang terdapat disini membentuk batas alam dengan Liberia. Bagian utara dan timur dari wilayah ini termasuk Guinea Hulu. Dimana dataranya cukup luas, sedangkan curah hujanya banyak sehingga penanaman padi cukup berhasil.

3. Jumlah penduduk

Guinea dihuni dari berbagai suku bangsa, yang terdiri dari sekitar 24 kelompok etnis. Ketiga terbesar dan paling dominan adalah suku bangsa Fullani (sering dikenal dengan sebutan Fula) yang berjumlah 1.000.000 jiwa. Mereka berdiam di bagian timur laut, Futa Jallon. Mereka dahulu menjadi penakluk Guinea, Mali dan Senegal. Kebanyakan mereka memeluk agama Islam. Dari kelompok Negro Sudan, penduduk Mandika (sering dikenal dengan sebutan Mandingo) membentuk kelompok terbesar, jumlahnya 585.000 jiwa. Tempatnya di sekitar Guinea Hulu serta terkonsentrasi di sekitar Kankan dan Kissdoungou. Mereka kebanyakan juga pemeluk agam Islam. Serta suku bangsa Iness sekitar 40%, suku bangsa ini bertempat tinggal di sekitar ibukota Conakry, Forécariah, dan Kindia.

Orang Sousou adalah penghuni daerah pantai. Semula mereka berdiam di lembah Nil, tetapi terdesak ke daerah pantai karena peperangan dengan suku bangsa Fullani. Sebagian penduduknya, Guinea beragam Islam yang dominan yang dipraktekkan sekitar 85% dari jumlah penduduk.Sedangkan agama Kristen hanya menjadi minoritas. Sejak kemerdekaan, digalakkan Afrikanisasi agama Kristen. Minoritas non-Afrika diusir keluar negeri tahun 1967.

4. Bahasa

Bahasa resmi yang dipergunakan negara Guinea yaitu bahasa Perancis, sedangkan Inggris menjadi bahasa kedua. Ada juga bahasa lain yang digunakan yaitu meliputi Pular, Maninka, Susu, Bahasa Arab, Insula, KISSI, Kpele dan Loma. Fasilitas yang berkembang sangat baik, sehingga sekolah dinasionalisasikan. Pelajaran tentang doktrin partai Democratique de Guinee wajib diajarkan di sekolah.

5. Budaya

Serupa dengan negara-negara Afrika Barat yang lain, Guinea mempunyai tradisi musik yang kaya. Kumpulan Bembeya Jazz menjadi populer pada tahun 1960-an selepas kemerdekaan Guinea. Alpha Yaya Diallo, pemain gitar di Vancouver, berasal dari Guinea. Beliau menggabungkan irama dan melodi tradisional ke dalam gubahan-gubahannya dan dengan itu, telah memenangi dua Anugerah Juno.

Selain kebudayaan yang dipakai, Guinea juga memiliki beberapa macam bahasa. Yaitu Bahasa Fula, Bahasa Maninka, Bahasa Susu, , Bahasa Arab, Bahasa Wolof . Akan tetapi bahasa resmi negara Guinea adalah Perancis.

Sistem perekonomian negara Guinea

Guinea merupakan negara yang memiliki postur tanah yang subur, sehingga Guinea memiliki potensi pertumbuhan disektor pertanian dan perikanan. Tanah, air, dan kondisi iklim memberikan kesempatan besar-besaran untuk irigasi pertanian dan agro industri. Daerah pantai memproduksi hasil pertanian yang penting untuk ekspor.

Diantara jenis-jenis perekonomian yang ada di Guinea yaitu meliputi:

a. Bidang pertanian

Dalam perkembangan bidang pertanian ini, Guinea mempekerjakan sekitar 80% dari para tenaga kerja. Guinea merupakan eksportir utama hasil tanaman seperti pisang, nanas, kopi, kacang tanah, kelapa sawit, beras, ubi kayu (tapioka), dan ubi serta buah sitrun

b. Bidang peternakan

Dalam bidang peternakan, Guinea menghasilkan beberapa hewan ternak seperti sapi, domba, kambing. Dimana hewan-hewan ternak tersebut merupakan binatang potong yang bisa dimanfaatkan daging serta kulit. Penghasil daging serta kulit hewan ini paling banyak terdapat di daerah Fouta Djallon.

c. Bidang sektor perindustrian

Republik Guinea adalah salah satu negara penghasil bauksit. Negara ini juga disebut-sebut sangat kaya dengan cadangan bahan tambangnya, namun karena salah urus, maka potensi itu belum bisa dieksploitasi. Sampai 1980-an, Guinea masih ditempatkan sebagai salah satu negara miskin dunia. Banyak penduduknya yang berada pada garis kemiskinan mutlak. Negara ini terletak di tonjolan Afrika Barat. Bertetangga dengan Senegal, Mali, dan Guinea Bissau di utara, Pantai Gading di timur, serta Sierra Leone di selatan. Luas wilayahnya hampir 2 kali luas pulau Jawa (http://id.wikipedia.org/wiki/ Republik Guinea ). Hasil disektor perindustrian yang lain yaitu emas, berlian, aluminium serta industri pengolahan.

d. Bidang sumber daya alam

Guinea memiliki banyak sumber daya alam bersama dengan 25% di dunia, yang dikenal sebagai cadangan dari bauksit. Diantara sumber daya alam yang lain yaitu bijih besi, berlian, intan, emas, uranium, hydropower.

Namun sekalipun sumber daya alam memungkinkan untuk menjadi negara yang makmur di Afrika, perekonomianya mengalami pemerosotan dengan cepat sesudah kemerdekaanya dan terus menerus mundur hingga tahun 1960-an. Sehingga untuk membentuk berbagai koperasi pertanian gagal karena salah urus dibidang keuangan. Dengan bantuan dari negara-negara komunis, dilakukan mekanisasi dibidang pertanian. Tetapi karena kebanyakan petani Afrika belum siap menerima mekanisasi, sedangkan peralatannya menjadi tidak terpelihara. Sehingga akibat dari kegagalan ini para petani mulai menolak berbagai eksperimen dibidang modernisasi.

Selain itu, kurangnya tenaga ahli dan modal menyebabkan mandeknya pertumbuhan industri. Sementara itu, investasi dari negara komunis hanya dilakukan pada proyek yang tidak terlalu berguna bagi masyarakat luas atau pada proyek yang teknologinya belum dikuasai. Disamping itu, kemerosotan ekonomi yang besar dan terhentinya investasi modal asing menyebabkan Guinea kekurangan uang. Mereka lalu membuat mata uang baru, Franc Guinea tahun 1960 menggantikan mata uang lama yaitu Franc Prancis. Namun karena perekonomianya lemah, uang baru ini tidak dapat ditukar dalam perdagangan luar negeri. Ditariknya modal Perancis dari Guinea tambah memperburuk keadaan.

Sistem transportasi negara Guinea

Sistem transportasi di negara Guinea yaitu menggunakan kereta api yang digunakan untuk beroperasi dari Conakry Kankan, akan tetapi kereta api ini tidak mengoprasikan kereta api pada pertengahan tahun 1980-an. Hal ini disebabkan karena layanan jaringan yang terputus-putus, selain itu kebanyakan dari masyarakat Guinea lebih suka meggunakan jasa trasportasi taksi dan bis kecil untuk mengantar mereka sampai tempat tujuan daripada harus memiliki kendaraan sendiri.

Hubungan udara ditangani oleh badan maskapai penerbangan nasional Air Guinea. Sedangkan penerbangan keluar negeri dilakukan lewat bandara udara Internasional Conakry.

Sistem pemerintahan negara Guinea

Negara Guinea merupakan sebuah negara yang pemerintahannya berbentuk rebuplik, yang dipimpin oleh seorang presiden. Dimana dalam pemilihan presiden, masa jabatan presiden tersebut maksimal 7 tahun. Selain itu, untuk menjadi seorang pemimpin negara harus mampu memenuhi persyaratan-persyaratan menjadi presiden. Salah satu dari persyaratan tersebut yaitu seorang calon presiden harus berasal dari wilayah itu dan lahir dari wilayah itu juga.

Kekuatan legislatif dipegang oleh Majelis Nasional (MN) atau Assemblée Natonale (AN), yang beranggotakan 114 anggota. Para anggota Majelis Nasional ini menjabat selama kurang lebih dalam jangka waktu empat tahun, dimana dalam pembagian tugas dan tempat para anggota dibagi menjadi dua tempat dan tugas. Yaitu 38 anggota di satu kursi dan 76 anggota lainya memegang tugas sebagai Perwakilan Proporsional. Guinea merupakan salah satu negara yang dominan dengan persatuan dan kesatuan antara negara lain.

Sistem militer negara Guinea

Di negara Guinea angkatan bersenjata dibagi menjadi empat cabang, yaitu diantaranya:

a. Tentara Guinea

Cabang tentara ini, sering disebut dengan Tentara Negara Indonesia (TNI). Dimana merupakan cabang terbesar di Republik Guinea. TNI ini memiliki kekuatan aktif sekitar 15.000 personil. Tugas dari tentara ini yaitu, bertanggung jawab untuk perlindungan negara khususnya daerah perbatasan.

b. Angkatan udara (AU) Guinea

Selain tentara Guinea, Guinea juga memiliki Angkatan Udara yang bertugas dalam melakukan peperangan di udara. Ankatan udara ini memiliki 700 personil dengan menggunakan peralatan pesawat Rusia dan pesawat tempur dan disertakan pula transportasi pesawat.

c. Angkatan Laut (AL) Guinea

Angkatan laut ini merupakan cabang dari Guinea TNI, yang memiliki sekitar 900 personil dan bertugas sebagai keamanan patroli yang ada di bidang kerajinan dan barges.

d. Gerdarmerie Guinea

Sebuah cabang TNI yang bertugas atau bertanggungjawab untuk menjaga keamanan internal.

Rujukan:

Ensiklopedia Nasinal Indonesia. 1989. Jakarta: PT: Cipta Adi Pustaka

(http://id.wikipedia.org/wiki/ Republik Guinea )

(http://id.wikipedia.org/wiki/ Guinea )

(http://id.wikipedia.org/wiki/ Benua Afrika )

(http://id.wikipedia.org/wiki/ Sejarah Perkembangan Negara Guinea )

Sabtu, 09 Mei 2009

Untuk yang ku sayang……..

Sayang…………

Kau tentramkan aku

Di pelukan ribuan Khodijah

Tanyakan saja pada ombak

Yang bergoyang dan bernyanyi

Karna dia sketsa saksi bisu saat ini

Sayang.................

Hanya pada-Nya kita berserah

Sebab kemari kita terlalu lemah

Untuk menyusuri jejak sejarah

Bila waktunya...............

Kabut hitam beranjak cerah

Tirai langit tersungkap

Sisi-sisi bintangpun terungkap

Akuu ???

Sayang dan cinta kamu


Sejarah Monografi Negara Guinea

Guinea merupakan negara kecil yang terletak di Afrika Barat, yang semula negara Guinea ini dikenal dengan sebutan Guinea Perancis. Guinea beribukota di Conakry, Conakry adalah ibukota sekaligus kota terbesar Guinea. Penduduknya berjumlah 731.000 jiwa dipenghujung tahun 1988 dan 2.000.000 jiwa pada tahun 2007. Kota ini merupakan pusat ekonomi terbesar di Guinea. Terletak di pelabuhan Samudra Atlantik. Kota ini diambil dengan nama "Cona", merupakan industri anggur dan keju oleh Penduduk Baga, dan "nakiri", biasanya disebut selain di tepi sungai (http://id.wikipedia.org/wiki/Conakry).

Selain itu, nama Guinea juga digunakan untuk sekitar daerah yang daerahnya kebanyakan menempati pantai barat Afrika di selatan Gurun Sahara dan di utara Teluk Guinea. Nama ini berasal dari bahasa Berber yang kurang lebih membawa pengertian 'tanah orang hitam'. Guinea bermakna "wanita/isteri" dalam bahasa Susu, salah satu bahasa yang paling banyak digunakan di negara ini. Kadang Guinea juga dipanggil dengan sebutan Guinea-Conakry untuk membedakannya dengan Guinea-Bissau (yang mempunyai ibu negara di Bissau).

Sejarah singkat negara Guinea

Daerah yang kini dipanggil Guinea merupakan sebuah negara bagian yang berbentuk Republik sehingga sering disebut dengan "Republik Ghana" pada sekitar tahun 900 Masehi. Hal ini disusul oleh kerajaan Sosso pada abad ke-12 dan ke-13. Republik Mali bangkit untuk berkuasa di daerah ini selepas Pertempuran Kirina pada tahun 1235, dan menjadi makmur sehingga dilemahkan oleh masalah-masalah dari dalam. Sehingga akhirnya, negara-negaranya merampas kekuasaan pada abad ke-15. Salah satunya, Songhai, yang kemudian menjadi Republik Songhai, dan mengatasi pendahulu-pendahulunya dari segi daerah dan kekayaan, tetapi ia juga menjadi korban pertengkaran dalam perang saudara, dan akhirnya digulingkan dalam Pertempuran Tondibi pada tahun 1591.

Sehingga kemudian, daerah Guinea terpecah-belah menjadi sebuah negara Islam yang berdiri pada abad ke-18 dimana membawa sedikit kestabilan pada daerah ini. Satu lagi peristiwa yang penting ialah datangnya orang-orang Muslim Fulani di daerah tanah tinggi Fuuta Jalloo pada awal abad ke-18.

Orang-orang Eropa yang pertama datang ke daerah ini pada zaman Penemuan-penemuan Portugis yang memulai perdagangan sejak abad ke-15. Guinea saat ini merupakan sebuah tanah jajahan oleh Negara Perancis pada tahun 1890, dengan Noël Balley sebagai gubernur pertama dan Pulau Tombo sebagai ibu negaranya. Pada tahun 1895, negara ini digabungkan ke dalam Afrika Barat Perancis.

Pada 28 September 1958, di bawah arahan Charles de Gaulle, Perancis mengadakan sidang referendum tentang konstitusi baru dan penciptaan dari Republik Kelima. Saat itu, semua koloni hadir kecuali Aljazair yang secara hukum langsung bagian dari Perancis. Pada sidang referendum diajukan oleh Perancis dua pilihan yaitu antara kemerdekaan segera atau mempertahankan status mereka sebagai kolonial. Dengan demikian, Guinea yang pertama kali menjadi koloni Perancis Afrika untuk mendapatkan kemerdekaannya. Guinea pula yang menjadi satu-satunya derah jajahan yang tidak ingin menjadi wilayah administratif Perancis seberang lautan. Setelah merdeka Guinea menjadi Republik dengan kekuasaan terpusat. Presiden pertamanya, yang terpilih untuk masa jabatan tujuh tahun, adalah Sekou Toure. Kemudian Ia juga terpilih lagi sampai masa jabatan ke-4 tahun 1981.

Setelah kemerdekaan, Guinea diperintah oleh seorang yang berkarakter pemerintahan diktator yaitu Ahmed Sékou Touré. Touré pada umumnya mengejar dasar-dasar ekonomi sosialisme dan menumpas pemberontakan serta kebebasan berpendapat, tanpa banyak mengambil tentang hak asasi manusia. Selepas kematiannya pada tahun 1984, Lansana Conté mengambil alih kuasa dan dengan segara, mengubah dasar-dasar ekonomi tetapi mengekalkan cengkaman kuasa yang ketat. Pemilu Raya pertama kali diadakan pada tahun 1993, akan tetapi keputusannya dari hasil pemilu merupakan keputusan yang sering menimbulkan permasalahan. Conté sering dikritik pada penerapan program kerja dibidang ekonomi negara.

Usaha Sekou Toure (1968) saat masa pemerintahanya, yaitu ingin mencoba bersatu dengan Mali. Namun hubungannya dengan negara ini dengan negara lainya silih berganti hangat-dingin sampai akhirnya, Guinea dikucilkan dari pergerakan politik Afrika. Namun kadang hubungan dengan organisasi persatuan Afrika kemudian membaik. Akan tetapi pandangan ekstern Toure sering kali mengurangi pengaruh Guinea dalam organisasi itu. tetapi pada tahun 1984, Ia meninggal karena menderita sakit setelah memerintah selama 26 tahun. Setelah kepergianya Sekou Toure digantikan oleh Brigadir Jendral Lansana Conte yang memerintah sampai saat ini.

Keadaan geografi negara Guinea

1. Luas

Seluruh daratan negara Guinea yaitu sekitar 245,857 km², topografinya yang sangat bervariasi sehingga daerah Guinea ini meliputi areal sepanjang 50 hingga 100 Km menjorok masuk kepedalaman. Negara-negara perbatasan Guinea yaitu meliputi pantai Gading (Bronze Coast), Guinea-Bissau, Liberia, Senegal, Sierra Leone. Akan tetapi negara Guinea ini masih terbagi lagi menjadi empat derah yang paling utama, yaitu:

· Maritim di Perancis Guinea-La Guinea Maritim yang meliputi 18% dari negara

· Mid-Guinea-La di Perancis Moyenne-Guinea yang meliputi 1/5 negara

· Atas-Guinea di Perancis-La Haute-Guinea yang meliputi 41% negara

· Hutan yang terdapat di Perancis Guinea-Guine dimana keduanya adalah daerah pegunungan dan hutan

Selain itu, negara Guinea juga merupakan sumber untuk sungai-sungai Niger, Gambia, dan Senegal, serta banyak sungai yang mengalir ke laut di sebelah barat banjaran di Sierra Leone dan Pantai Ivory.

Puncak tertinggi di Guinea ialah Mont Nimba pada ketinggian 5,748 kaki (1,752 meter) tingginya. Meskipun daerah Nimba Massif di Guinea dan Pantai Ivory merupakan Simpanan semula Jadi Tegas UNESCO, daerah yang konon dipanggil Tulang Belakang Guinea ini mampu ke Liberia dan telah menjalankan program pemecahan masalah seperti; kerusakan yang diakibatkan oleh dampak global warming di 7.32.17 U dan 8.29.50 B.

2. Iklim

Negara Guinea, merupakan negara yang beriklim tropis basah. Curah hujan yang banyak dengan hutan lebat. Serta daerahnya yang bermuara hutan bakau dan berawa. Selain itu, di bagian timur daerah pantai, terletak daerah Fauta Djallon yang berbukit-bukit. Karena merupakan daerah sabana, di wilayah ini banyak diternakkan sapi dan domba. Sedangkan wilayah bagian tenggara adalah daerah pegunungan dan berhutan lebat. Gunung Nimba (2000 m), yang terdapat disini membentuk batas alam dengan Liberia. Bagian utara dan timur dari wilayah ini termasuk Guinea Hulu. Dimana dataranya cukup luas, sedangkan curah hujanya banyak sehingga penanaman padi cukup berhasil.

3. Jumlah penduduk

Guinea dihuni dari berbagai suku bangsa, yang terdiri dari sekitar 24 kelompok etnis. Ketiga terbesar dan paling dominan adalah suku bangsa Fullani (sering dikenal dengan sebutan Fula) yang berjumlah 1.000.000 jiwa. Mereka berdiam di bagian timur laut, Futa Jallon. Mereka dahulu menjadi penakluk Guinea, Mali dan Senegal. Kebanyakan mereka memeluk agama Islam. Dari kelompok Negro Sudan, penduduk Mandika (sering dikenal dengan sebutan Mandingo) membentuk kelompok terbesar, jumlahnya 585.000 jiwa. Tempatnya di sekitar Guinea Hulu serta terkonsentrasi di sekitar Kankan dan Kissdoungou. Mereka kebanyakan juga pemeluk agam Islam. Serta suku bangsa Iness sekitar 40%, suku bangsa ini bertempat tinggal di sekitar ibukota Conakry, Forécariah, dan Kindia.

Orang Sousou adalah penghuni daerah pantai. Semula mereka berdiam di lembah Nil, tetapi terdesak ke daerah pantai karena peperangan dengan suku bangsa Fullani. Sebagian penduduknya, Guinea beragam Islam yang dominan yang dipraktekkan sekitar 85% dari jumlah penduduk.Sedangkan agama Kristen hanya menjadi minoritas. Sejak kemerdekaan, digalakkan Afrikanisasi agama Kristen. Minoritas non-Afrika diusir keluar negeri tahun 1967.

4. Bahasa

Bahasa resmi yang dipergunakan negara Guinea yaitu bahasa Perancis, sedangkan Inggris menjadi bahasa kedua. Ada juga bahasa lain yang digunakan yaitu meliputi Pular, Maninka, Susu, Bahasa Arab, Insula, KISSI, Kpele dan Loma. Fasilitas yang berkembang sangat baik, sehingga sekolah dinasionalisasikan. Pelajaran tentang doktrin partai Democratique de Guinee wajib diajarkan di sekolah.

5. Budaya

Serupa dengan negara-negara Afrika Barat yang lain, Guinea mempunyai tradisi musik yang kaya. Kumpulan Bembeya Jazz menjadi populer pada tahun 1960-an selepas kemerdekaan Guinea. Alpha Yaya Diallo, pemain gitar di Vancouver, berasal dari Guinea. Beliau menggabungkan irama dan melodi tradisional ke dalam gubahan-gubahannya dan dengan itu, telah memenangi dua Anugerah Juno.

Selain kebudayaan yang dipakai, Guinea juga memiliki beberapa macam bahasa. Yaitu Bahasa Fula, Bahasa Maninka, Bahasa Susu, , Bahasa Arab, Bahasa Wolof . Akan tetapi bahasa resmi negara Guinea adalah Perancis.

Sistem perekonomian negara Guinea

Guinea merupakan negara yang memiliki postur tanah yang subur, sehingga Guinea memiliki potensi pertumbuhan disektor pertanian dan perikanan. Tanah, air, dan kondisi iklim memberikan kesempatan besar-besaran untuk irigasi pertanian dan agro industri. Daerah pantai memproduksi hasil pertanian yang penting untuk ekspor.

Diantara jenis-jenis perekonomian yang ada di Guinea yaitu meliputi:

a. Bidang pertanian

Dalam perkembangan bidang pertanian ini, Guinea mempekerjakan sekitar 80% dari para tenaga kerja. Guinea merupakan eksportir utama hasil tanaman seperti pisang, nanas, kopi, kacang tanah, kelapa sawit, beras, ubi kayu (tapioka), dan ubi serta buah sitrun

b. Bidang peternakan

Dalam bidang peternakan, Guinea menghasilkan beberapa hewan ternak seperti sapi, domba, kambing. Dimana hewan-hewan ternak tersebut merupakan binatang potong yang bisa dimanfaatkan daging serta kulit. Penghasil daging serta kulit hewan ini paling banyak terdapat di daerah Fouta Djallon.

c. Bidang sektor perindustrian

Republik Guinea adalah salah satu negara penghasil bauksit. Negara ini juga disebut-sebut sangat kaya dengan cadangan bahan tambangnya, namun karena salah urus, maka potensi itu belum bisa dieksploitasi. Sampai 1980-an, Guinea masih ditempatkan sebagai salah satu negara miskin dunia. Banyak penduduknya yang berada pada garis kemiskinan mutlak. Negara ini terletak di tonjolan Afrika Barat. Bertetangga dengan Senegal, Mali, dan Guinea Bissau di utara, Pantai Gading di timur, serta Sierra Leone di selatan. Luas wilayahnya hampir 2 kali luas pulau Jawa (http://id.wikipedia.org/wiki/ Republik Guinea ). Hasil disektor perindustrian yang lain yaitu emas, berlian, aluminium serta industri pengolahan.

d. Bidang sumber daya alam

Guinea memiliki banyak sumber daya alam bersama dengan 25% di dunia, yang dikenal sebagai cadangan dari bauksit. Diantara sumber daya alam yang lain yaitu bijih besi, berlian, intan, emas, uranium, hydropower.

Namun sekalipun sumber daya alam memungkinkan untuk menjadi negara yang makmur di Afrika, perekonomianya mengalami pemerosotan dengan cepat sesudah kemerdekaanya dan terus menerus mundur hingga tahun 1960-an. Sehingga untuk membentuk berbagai koperasi pertanian gagal karena salah urus dibidang keuangan. Dengan bantuan dari negara-negara komunis, dilakukan mekanisasi dibidang pertanian. Tetapi karena kebanyakan petani Afrika belum siap menerima mekanisasi, sedangkan peralatannya menjadi tidak terpelihara. Sehingga akibat dari kegagalan ini para petani mulai menolak berbagai eksperimen dibidang modernisasi.

Selain itu, kurangnya tenaga ahli dan modal menyebabkan mandeknya pertumbuhan industri. Sementara itu, investasi dari negara komunis hanya dilakukan pada proyek yang tidak terlalu berguna bagi masyarakat luas atau pada proyek yang teknologinya belum dikuasai. Disamping itu, kemerosotan ekonomi yang besar dan terhentinya investasi modal asing menyebabkan Guinea kekurangan uang. Mereka lalu membuat mata uang baru, Franc Guinea tahun 1960 menggantikan mata uang lama yaitu Franc Prancis. Namun karena perekonomianya lemah, uang baru ini tidak dapat ditukar dalam perdagangan luar negeri. Ditariknya modal Perancis dari Guinea tambah memperburuk keadaan.

Sistem transportasi negara Guinea

Sistem transportasi di negara Guinea yaitu menggunakan kereta api yang digunakan untuk beroperasi dari Conakry Kankan, akan tetapi kereta api ini tidak mengoprasikan kereta api pada pertengahan tahun 1980-an. Hal ini disebabkan karena layanan jaringan yang terputus-putus, selain itu kebanyakan dari masyarakat Guinea lebih suka meggunakan jasa trasportasi taksi dan bis kecil untuk mengantar mereka sampai tempat tujuan daripada harus memiliki kendaraan sendiri.

Hubungan udara ditangani oleh badan maskapai penerbangan nasional Air Guinea. Sedangkan penerbangan keluar negeri dilakukan lewat bandara udara Internasional Conakry.

Sistem pemerintahan negara Guinea

Negara Guinea merupakan sebuah negara yang pemerintahannya berbentuk rebuplik, yang dipimpin oleh seorang presiden. Dimana dalam pemilihan presiden, masa jabatan presiden tersebut maksimal 7 tahun. Selain itu, untuk menjadi seorang pemimpin negara harus mampu memenuhi persyaratan-persyaratan menjadi presiden. Salah satu dari persyaratan tersebut yaitu seorang calon presiden harus berasal dari wilayah itu dan lahir dari wilayah itu juga.

Kekuatan legislatif dipegang oleh Majelis Nasional (MN) atau Assemblée Natonale (AN), yang beranggotakan 114 anggota. Para anggota Majelis Nasional ini menjabat selama kurang lebih dalam jangka waktu empat tahun, dimana dalam pembagian tugas dan tempat para anggota dibagi menjadi dua tempat dan tugas. Yaitu 38 anggota di satu kursi dan 76 anggota lainya memegang tugas sebagai Perwakilan Proporsional. Guinea merupakan salah satu negara yang dominan dengan persatuan dan kesatuan antara negara lain.

Sistem militer negara Guinea

Di negara Guinea angkatan bersenjata dibagi menjadi empat cabang, yaitu diantaranya:

a. Tentara Guinea

Cabang tentara ini, sering disebut dengan Tentara Negara Indonesia (TNI). Dimana merupakan cabang terbesar di Republik Guinea. TNI ini memiliki kekuatan aktif sekitar 15.000 personil. Tugas dari tentara ini yaitu, bertanggung jawab untuk perlindungan negara khususnya daerah perbatasan.

b. Angkatan udara (AU) Guinea

Selain tentara Guinea, Guinea juga memiliki Angkatan Udara yang bertugas dalam melakukan peperangan di udara. Ankatan udara ini memiliki 700 personil dengan menggunakan peralatan pesawat Rusia dan pesawat tempur dan disertakan pula transportasi pesawat.

c. Angkatan Laut (AL) Guinea

Angkatan laut ini merupakan cabang dari Guinea TNI, yang memiliki sekitar 900 personil dan bertugas sebagai keamanan patroli yang ada di bidang kerajinan dan barges.

d. Gerdarmerie Guinea

Sebuah cabang TNI yang bertugas atau bertanggungjawab untuk menjaga keamanan internal.

Rujukan:

Ensiklopedia Nasinal Indonesia. 1989. Jakarta: PT: Cipta Adi Pustaka

(http://id.wikipedia.org/wiki/ Republik Guinea )

(http://id.wikipedia.org/wiki/ Guinea )

(http://id.wikipedia.org/wiki/ Benua Afrika )

(http://id.wikipedia.org/wiki/ Sejarah Perkembangan Negara Guinea )

« Untukmu itu pasti, lagu ini tercipta «

Disana ………….

Kita selalu merindukan harapan

Love, afeksi yang kita inginkan

Tapi aku tak mampu

Kalau tanpa dirimu

Aku rindu kamu

Aku...................

Tak sanggup menyanyi

Walau menyanyikan lagu sendu

Senar gitarku putus........

Dan aku yakin tak mampu lagi menyambungnya

Kecuali..............

Kalau dirimu datang

Membawakan senar kasih sayang

« Untukmu itu pasti, lagu ini tercipta «

SEJARAH GERAKAN WANITA INDONESIA (GERWANI)

Sejarah gerakan perempuan di Indonesia telah melewati perjalanan yang sangat panjang. Jauh sebelum Indonesia merdeka, telah banyak muncul tokoh-tokoh dan organisasi-organisasi perempuan. Organisasi tersebut dibangun demi kepentingan kaum perempuan, untuk memperjuangkan posisi perempuan di dalam perkawinan dan kehidupan keluarga, mempertinggi kecakapan dan pemahaman ibu sebagai pemegang dan yang menentukan jalannya rumah tangga dalam suatu keluarga (Hikmah Diniah, 2007:2).

Gerakan Wanita Indonesia atau Gerwani adalah merupakan organisasi wanita yang aktif di Indonesia pada tahun 1950-an dan 1960-an. Kelompok ini memiliki hubungan yang kuat dengan Partai Komunis Indonesia, namun sebenarnya merupakan organisasi independen yang memperhatikan masalah-masalah sosialisme dan feminisme.

Gerakan ini lahir karena rasa tidak puas dengan organisasi-organisasi perempuan yang ada seperti Perwari, Wanita Sosialis,Wanita Demokrat, Aisyah, Muslimat NU dan sebagainya. Rasa tidak puas ini disebabkan beberapa faktor. (1) Kebanyakan organisasi perempuan gerakanya terbatas pada soal-soal kewanitaan, ringan, monoton, tanpa resiko. (2) Hampir semua mempunyai program pendidikan, mendirikan sekolah-sekolah umum. (3) Mengenai hak-hak perempuan, tidak tergerak untuk membela perempuan dalam kejadian sehari-hari, seperti kasus-kasus pemerkosaan, poligami, dan perkawinan anak-anak. (4) Tidak pernah ada aksi atau gerakan yang bersifat nasional secara bersama-sama. (5) Tidak mau membicarakan, apalagi mengadakan aksi menentang ijon di desa-desa, lintah darat, dan banyak problem kehidupan di desa dalam kehidupan wanita buruh tani yang sangat miskin.

Para tokoh perempuan yang menjadi pelopor berdirinya Gerwis mempunyai latar belakang sosial yang berbeda-beda, tetapi semuanya sama-sama telah terjun di tengah pergerakan nasional. S.K. Trimurti misalnya ia adalah tokoh Gerwis yang sudah terlibat dalam perpolitikan nasional, selain itu ia merupakan seoran Menteri Perburuhan RI yang pertama.

Tujuan awal dari organisasi ini adalah untuk berjuang dan mendekati perempuan miskin. Akan tetapi, pada kenyataanya pemimpin Gerwis tidak turun ke massa perempuan sehingga timbul sikap tidak ingin bekerja sama dengan organisasi-organisasi massa lainya, dan dengan kekuatan dari massa rakyat. Dampaknya pada saat Gerwis mengadakan Kongres Nasional I pada Desember 1951, anggotanya tidak lebih dari 6.000 orang.

Pada awal berdirinya Gerwis, unsur-unsur komunis sudah terlihat sangat jelas akan menjadi bagian terkuat dalam pembangunan organisasi ini. Hal ini tercermin dari keberadaan tokoh-tokoh Gerwis yang sebagian besar merupakan anggota keluarga komunis sehingga hubungan antara Gerwani dan PKI semakin kuat. Dalam hal ini, PKI hanya memperhatikan dua pokok masalah yang ada pada organisasi Gerwani yaitu tentang masalah “femisnis” dan penghapusan IGO/B.

Gerwani dianggap oleh Orde Baru sebagai salah satu organisasi yang terlibat dalam peristiwa Gerakan 30 September, dan dalam film Pengkhianatan G 30 S/PKI karya Arifin C Noer digambarkan menyiksa jendral-jendral yang ditangkap sebelum mereka dibunuh di Lubang Buaya. Selain itu juga digambarkan adegan-adegan di mana anggota-anggota Gerwani menari telanjang, memotong alat kelamin tawanan mereka dan melakukan perbuatan amoral lainnya.

Pada kenyataannya, sukarelawati sedang melakukan latihan tari-tarian dan kesenian untuk pertunjukan pada acara ASEAN Games di Halim. Bukan hanya Gerwani, tetapi juga perempuan dan pemudi dari organisasi lain yang tergabung dalam anggota fron nasional. Seperti Perwari, Wanita Marhaen, Wanita Islam, Aisyah, dan Muslimat. Akan tetapi, saat pembunuhan itu terjadi memang kebetulan yang ada di situ adalah sebagian besar dari Pemuda Rakyat, selebihnya adalah beberapa orang anggota Gerwani, SOBSI dan BTI termasuk juga dari ada beberapa istri prajurit Cakrabirawa yang dikumpulkan di Lubang Buaya pada hari itu.

Merupakan cerita dari salah satu istri prajurit Cakrabirawa:

“beberapa hari sebelum kup, saya dijemput dan menjadi sukarelawan di Halim. Sampai di sana saya diminta menjahit pita warna-warni pada pakaian-pakaian seragam, sebagai pembeda antara kawan dan lawan. Pekerjaan itu banyak sekali sehingga kami mengerjakannya sampai larut malam, sampai kami terbangun oleh bunyi tembakan-tembakan. Di luar masih gelap dan kami lari ke lapangan, di sana kami melihat beberapa tentara menggiring jenderal-jenderal itu. Jenderal-jenderal itu dipukuli dan akhirnya ditembak mati dan dimasukkan ke dalam sumur. Begitu marah para tentara itu sehingga peluru dihamburkan ke tubuh korban, walaupun mereka sudah mati. Kemudian dengan ketakutan baru kami pergi ke sumur. Saya tidak tahu harus berbuat apa, sesudah tentara itu pergi. Akhirnya, beberapa di antara kami pergi ke kantor Gerwani, ada yang lari pulang dan menyembunyikan seragam mereka. Belakangan mereka menyiarkan cerita-cerita tentang tarian-tarian, perbuatan seks yang tidak normal, memotong kemaluan. Semua itu bohong. Jenderal-jenderal itu ketakutan sehingga berdiri saja tidak bisa. Pemudi-pemidi sukarelawan itu juga ketakutan. Mereka bersembunyi berdesak-desakan di sudut karena takut”.

Dari cerita di atas dapat disimpulkan bahwa Gerwani dan sukarelawati yang ada di Lubang Buaya pada saat itu tidak pernah melakukan apa-apa dalam peristiwa tersebut, seperti dituduhkan oleh rezim Soeharto dan militernya (Hikmah Diniah, 2007: 179-180).